Facebook Twitter Google RSS

Monday, 4 November 2013

Cerpen Cinta

Mr.S     02:21  1 comment


Hay, jumpa lagi di blog saya Munandar Setiyanto..
Kali ini saya akan berbagi cerpen mengenai Kisah Cinta Dua Sahabat..
Langsung saja cek in dot.







 Cerpen Kisah Cinta Dua Sahabat

                                           Cinta Dua Insan Sahabat
            Benda bulat ini terus tertuju pada hamparan biru langit bak air samudera yang ditaburi benda-benda putih seperti kapas dan bergelombang menyerupai kubis yang terus tersenyum menyapaku ramah. Panas matahari begitu terik mengejeku dengan sengatannya yang membakar bumi menghapus kegelapan, seperti semangatku ‘tuk menuntut ilmu guna menghapus dan menendang jauh-jauh kebodohan menuju masa depanku yang cerah dan tinggi tergantung di angkasa. Angin semilir melantunkan sebuah nada yang harmonis menyapu dan menyejukan jiwa, sebagaimana rumput yang bergoyang menyapaku riang. Sejenak ku terdiam, menikmati kenyamanan dan keindahan alam yang fana ini. Ku teringat sebuah lagu yang menggali memori terdalamku tentang sahabat dekat ku yang berharga bak intan berlian di masa silam.
            Etik, seseorang yang menemani hari-hariku yang selalu terekam dalam saraf-saraf di tubuhku.  Dialah calon seorang ibu di masa depan yang menaburkan keharuman dan senyuman hangat bagai bidadari penjaga taman surga yang ramah. Setiap detik ku didekatnya, kurasakan pemompa darah yang terletak di dalam rongga dada belakang sternum, diatas diafragma dengan posisi yang sedikit lunglai ke kiri, tepatnya di dalam rongga mediastinum dari thorax, diantara paru-paru, seakan terjatuh dari kaitnya karena terlalu semangat memompa darah yang mendesir di lorong nadi ku.
            Suara lembutnya membelai telingaku dengan ramah merobek keheningan pagi yang dingin dengan embun-embun yang terguling dari dahan pohon yang rimbun yang mendinginkan alam ini. Senyumannya yang tak kalah bersaing dengan mentari yang terbangun dari tidurnya menghangatkanku di pagi itu. Aku menemaninya meniti jalan yang bergelombang menuju ruangan berbentuk balok tempat untuk menuntuk ilmu. Ku duduk disampingnya menatap orang lalu lalang masuk ruangan mengusik hati kecil kami berdua.
            Suara dering pertanda gerbang cerah telah dibuka. Seorang yang berwibawa masuk membawa setumpuk lembaran-lembaran ilmu. Ku dengarkan setiap untai kata yang dilontarkannya, dimana setiap katanya dapat me-refresh lobus frontal di ujung cerebrum ku. Sambil ku lirik bidadari yang menaburkan wangi mawar terpaku di pertemuan dua dinding bagian belakang. Ku berharap dengan tulang duduk yang terekat di kursi dengan tenang di dalam ruangan balok berisi ilmu ini, syaraf-syaraf di kepalaku dapat menyerap ilmu yang ada di dalam ruangan itu agar bisa terbang tinggi menggapai cita-cita.
            Dering berbunyi, gerbang ilmu telah ditutup. Entah berapa juta ilmu telah terserap dalam cerebrum cortex selama delapan jam  ini. Aku beranjak meninggalkan tempat itu bersama bidadariku dan pengiring-pengiringnya. Kami berkumpul di bawah pohon yang menyerupai gedung pencakar langit untuk berimaginasi tentang liburan nanti. Kami sepakat untuk menghabiskan liburan semester di Watu Geyong.
            Tahun ajaran telah selesai, kami mewujudkan imajinasi kami untuk beranjak menaiki Watu Geyong. Di Watu Geyong, terlihat pesona alam yang menakjubkan. Di atas ketinggian 300 meter, raga yang ringan seperti kapas ini rasanya melayang menyentuh awan nimbo stratus yang berlapis-lapis. Hamparan hijau disambut dengan suara-suara teriakan hewan yang saling bersahutan dan angin semilir di sekitar lereng curam membuat kami nyaman serasa tidur lelap di bawah alam sadar kami dalam pelukan hangat mentari. Suasana inilah yang membuatku semakin dekat dengan Etik. Aku merasakan bibit-bibit cinta semi di lubuk hati kita.
            Hati kecilku bertanya-tanya, mengapa Etik belum mendapat pujaan hatinya? Padahal kalau dicerna lebih oleh cerebrum, Etik gak susah mendapat jantung hatinya. Etik adalah jenis manusia yang gak mudah memangku cinta karena gak sembarangan dalam menilai lawan jenisnya. Itulah yang membuatku merinding, karena aku takut rasa deg-degan ini menjadi permainan waktu semata. Waktu yang tak berujung membuat rasa ini terombang-ambing dan terobek-robek oleh cinta. Aku terus memendam perasaan ini dan aku dikecam serta dilanda perasaan cemburu. Apakah cemburu bukti ada cinta dihati ini? Aku benar-benar gelisah dan ketir-ketir dibuatnya. Seiring berjalannya waktu, aku merasa batin dan jiwa ini terus tersiksa. Hingga milyaran neuron di kepalaku bergabung menghasilkan gagasan ide yang cemerlang untuk mengutarakan keinginanku. Tentang perasaanku yang gak karuan tentang Etik. Cuma belum ada tekad bulat dan keberanian, karena aku takut nantinya dia mengacuhkan dan mengubur memori tentang diriku dalam masa lalunya yang kelam.
            Ku mencoba untuk menghapus ingatanku tentang dirinya, tapi tak segampang yang ku kira. Hippocampus di otakku yang merupakan bagian dari system limbic yang berbentuk seperti potongan kronal menyerupai kuda laut, setiap detiknya terus bekerja membalik lembaran memori rekaman tentang dirinya. Sayang ini terus membara seperti si jago merah yang melalap gedung hingga menjadi debu. Apakah salah diriku ini yang memang manusia yang lemah mencintai bidadari itu yang sempurna? Aku hanya ingin menjalin hubungan hangat dengannya bukan hanya seorang sahabat yang menemani disaat suka maupun duka tetapi aku berharap lebih.
Awan alto cumulus menutup langit dan terasa gelap seperti di alam lain. Tetapi  aku harus berperang melawan rasa takut ini. Harus melawan keraguan dalam mengambil resiko.  Akhirnya aku mengatakan sejujurnya tentang perasaanku.
            “Tik, kaulah satu-satunya pengisi jiwaku. Setiap detik ku terbayang senyumanmu yang ramah,dan keharuman yang kau tebarkan. Aku sangat mencintaimu” kataku akhirnya meluapkan perasaanku yang rasanya telah seabad ku pendam.
            “Aku akan serius dan setia kepadamu meskipun petir membelah cinta kita dan badai menyeret memaksa kita berpisah. Aku akan tetap setia menyayangimu dengan tulus dan lembut tak sedikitpun aku biarkan kau tersakiti” sambungku.
            Aku terpelotot ke wajahnya, tak ada amarah sedikitpun yang ada hanya cairan bening yang berkilau serasa berlian karena tersorot sinar lampu mengalir di pipinya. Etik meluapkan rasa sedihnya dan hati kecilku terhenti penasaran, baru saat ini aku melihatnya sedih sampai mengeluarkan kristal-kristal bening yang berharga dari kelopak matanya.
            “Kenapa kamu Tik, apakah aku menyakiti dirimu?”
            Etik menggeleng, dengan air mata yang berlinang dan cairan bening keluar dari hidungnya ia coba menjelaskan jawaban atas petanyaan yang dilontarkanku. Aku siap dengan setiap kata yang diuntaikannya meskipun ia berkata “tidak”. Dan benar, kata tidak terlontar dari bibirnya yang tipis. Serasa aku tersambar petir mendengarnya. Kalbu ini tersayat, sakit rasanya dan dada ini serasa jebol. Gerimis menambah suasana ini menjadi tak karuan seperti ditelan badai terseret ke dalam lorong dimensi lain. Sepinya malam itu terasa sangat sepi seolah hanya aku dan dia yang ada di alam ini. Tak ada suara hewan ataupun manusia lain meramaikan jagad ini.
            “Maafin aku, aku ga bisa”, tangannya yang lembut seperti sutra memegang jariku. Akupun terpaku.
            “Kamu pasti kecewa dan hatimu sangat tersayat mendengar keputusan ini. Tapi bukan berarti dihatiku ngga ada benih-benih cinta bersemi. Aku takut semua perasaan ini hanya bayangan, ilusi, dan imaginasi belaka”.
            “Jika cintaku ini beban maka hilangkan dan lupakan diriku. Jika cinta ini kesalahan maafkanlah diriku dan jika cinta ini adalah hutang biarkanlah aku melunasinya. Tetapi jika cinta ini suatu anugrah dari Yang Maha Kuasa biarkan aku menjaganya dan mencintaimu  sampai hembusan nafas terakhirku” aku menolak dan tidak percaya atas jawabannya.
            Aku memeluknya dan membelai rambutnya yang tergerai panjang, lembut bagai bulu.
            “Aku ngga mau kehilangan sahabat sebaik kamu. Biarlah ikatan kita bebas tanpa terbatasi dimensi ruang dan waktu. Lagipula perjalanan cinta tak selamanya kekal abadi, bisa saja nanti terputus di tengah jalan. Lebih baik kita bersahabat karena sahabat bagaikan air minum yang selalu membasahi kerongkongan di kala kita haus. Sedangkan pacar hanya sebagai emas atau berlian atau sejenisnya yang hanya diperlukan waktu tertentu saja dan suatu saat dijual. Aku tidak mau kalau persahabatan kita hancur berkeping-keping menjadi debu karena cinta kita yang terputus di tengah jalan nantinya. Persahabatan bisa menumbuhkan bibit-bibit cinta. Tetapi percintaan terkadang menimbulkan permusuhan jika tak bisa disambung lagi. Dan aku tidak mau itu terjadi pada kita.” terangnya bijaksana.
            Aku hanya terpaku mendengar untaian yang mengalun dari bibirnya. Ku renungi setiap maknanya. Ku lepaskan pelukan hangatku dan menatap tajam raut mukanya. Ku lihat dia kembali tersenyum seperti surya terbangun dari tidur lelapnya. Aku bisa merasakan begitu sejuknya perasaan ini kerena semua beban di dalam kalbu telah ku lempar jauh-jauh ke samudra tenggelam bersama ombak yang menyapunya.
            “Aku rela menjadi bulan yang redup sinarnya tetapi abadi memancarkan sinar untuk menerangi hatimu baik ketika dirimu senang ataupun sedang kelam seperti malam”, kataku sambil menyeka cairan bening di pipinya.
“Iya benar, karena hati hanya mencinta sekejap. Api bisa membara dan padam. Air bisa menyejukan dan menenggelamkan. Lampu bisa menerangi dan putus. Tetapi memiliki sahabat sepertimu adalah suatu kebanggaan kan terus abadi tak pernah terhapus dan termakan waktu”, pintanya kepadaku.
Aku tersenyum dan merasa lebih dewasa dengan semua ini. Tak ada sedikitpun rasa menyesal di dalam lubuk hatiku karena aku meluapkan isi hatiku yang berakhir penolakan. Seperti yang dikatakan Eric Segal dalam bukunya, “Cinta berarti kamu takkan sekali saja melafalkan kata sesal”. Memang cinta tak harus memiliki, kadang kala  kita harus melepaskan cinta tersebut. Karena cinta sejati selalu ingin membahagiakan orang yang dicintai dan yang terpenting orang yang kita cintai dan sayangi tidak pernah tersakiti.

Mr.S


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

1 comment :

  1. http://nalurerenewws.blogspot.com/2018/08/taipanqq-7-alasan-masuk-akal-merasa.html
    http://updatetaipanbiru.blogspot.com/2018/08/taipanqq-bukan-cuma-wanita-pria-bisa.html
    http://taipanpelangi.blogspot.com/2018/08/taipanqq-puting-payudara-nyeri-ini-5.html
    http://taipanpelangi.blogspot.com/2018/08/pemenang-pada-tanggal-26082018-mari.html

    Taipanbiru
    TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    BandarQ
    AduQ
    Capsasusun
    Domino99
    Poker
    BandarPoker
    Sakong
    Bandar66

    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : E314EED5

    Daftar taipanqq

    Taipanqq

    taipanqq.com

    Agen BandarQ

    Kartu Online

    Taipan1945

    Judi Online

    AgenSakong

    ReplyDelete