Facebook Twitter Google RSS

Wednesday 6 November 2013

Sinopsis Novel Umang

Mr.S     05:08  No comments



Judul : Umang
Penulis : Ferry Irawan Am
Penerbit : Diva Press
Tahun Terbit : 2009
Tebal Buku : 356 Halaman

Umang, sebutan bagi anak yatim piatu yang malang oleh orang Musi, Sumatera Selatan. Desa Donorejo, Kecamatan Jayaloka, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan tempat awal perjalanan hidup Firmansyah. Firman tidak akan mengetahui latar belakang keluarganya, jika laki-laki yang selama ini membesarkannya, Burhan bercerita mengenai asal usulnya ketika menjelang sakarotul maut. Lelaki yang telah merampas kehidupannya, yang membuat hidupnya menjadi seorang Umang. Namun Firman tidak bisa membenci dan menyalahkan ayah angkatnya yang telah membunuh kedua orangtuanya, karena bagaimanapun beliau telah menyelamatkan dirinya dari kobaran api dan membesarkannya hingga usianya 5 tahun.



Kesedihan yang dialaminya ketika Pak Burhan meninggal membuatnya dicap sebagai orang gila, karena Firman terus menangis di kuburan ayahnya. Penderitaannya pun bertambah ketika ia menolong putri Pak Salim yang terjatuh di jalan. Firman dituduh melakukan hal yang senonoh sehingga dirinya dipukuli sampai babak belur dan diusir dari kampungnya. Firman akhirnya lari ke sebuah tempat di dekat sungai yang kala itu sedang banjir. Ia pun hanyut di sungai tersebut. Untunglah keesokan harinya dia masih hidup dan ada seorang direktur perusahaan minyak yang menolongnya dan mengangkatnya menjadi anaknya. Sayangnya kebahagiaan budi hanya berlangsung sekitar 7 tahun. Setamat SD, ia herus kehilangan Bapaknya yang kedua, karena kecelakaan kerja. Setelah itu Firman kehilangan Ibunya yang dibawa keluarganya ke Medan. Firman kembali menjadi sebatang kara.
Ia memutuskan untuk merantau ke Jawa. Berbagai kejadian telah ia lalui, hingga ia menghina makam Sunan Ampel, dan ia harus ditahan security. Ia bermimpi bertemu dengan Sunan Ampel yang memberitahu bahwa dia keturunan Sunan Kalijaga. Firman diberi petunjuk untuk berdakwah, menghafalkan Quran dan Hadist. Firman akhirnya bertemu dengan Abah Anom dan masuk Pondok Pesantren Darul Qurra Wal Hadist. Dari situ banyak kisah yang dialami nya. Dari mencintai Ning Hesti, menghafalkan Quran dalam satu malam, dan bertemu teman masa kecilnya Mayang Sari yang sudah pindah keyakinan. Hari berlalu dan akhirnya Firman mengetahui bahwa Abah Anom adalah Sadewo, anggota perampok yang telah membunuh kedua orangtua kandungnya.
Firman sempat mengikuti tes beasiswa kuliah di Qatar, namun dia belum berhasil. Prestasi Firman yang paling popular yaitugrup music Santri Mbalule. Ia mendapat tawaran pentas di TMII. Namun dia terus merasa gelisah, dan untuk mengatasinya ia mencari tahu dengan ilmu pengracutan sukma. Ternyata banyak darah dan jeritan sehingga Firman ketakutan. Awal pementasanberjalan dengan lancar, tetapi Firman tidak sadar membacakan syair lagu yang bercerita tentang Tragedi Bintaro. Ketika dia membawakan syair tersebut, terjadi tabrakan kereta api KRD nomor 225 jurusan Rangkas Bitung-Jakarta dan kereta api nomor 220 jurusan Tanah Abang-Merak. Di lain sisi, Mayang tidak sabar menonton pertunjukan itu dan ia memutuskan naik kereta tersebut karena ban mobilnya bocor. Mayang pun ikut menjadi korban Tragedi Bintaro tersebut. Firman kemudian mendoakan sahabatnya itu. Setelah itu, kabar gembira datang dari Syekh Ibrahim yang memberitahu bahwa Firman dapat kuliah di Qatar dengan biaya dari beliau. Firman menerimanya dengan senang hati. Tak disangka kehidupan yang dahulu sengsara berakhir bahagia.

Mr.S


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

0 comments :